Portal Keunikan Masa Kini

Jumat, 05 Maret 2010

Peneliti memproduksi biofuel menggunakan alga, udang dan nila air asin

ganggang
Researchers have created an innovative system that extracts oil for use as biofuel by bringing algae, brine shrimp and tilapia to use. Para peneliti telah menciptakan sistem yang inovatif ekstrak minyak untuk digunakan sebagai bahan bakar nabati dengan membawa ganggang, udang dan nila air asin untuk digunakan. This system will bring down the greenhouse gas emissions in a proposed electric power plant dramatically. Sistem ini akan menurunkan emisi gas rumah kaca di pembangkit listrik yang diusulkan secara dramatis. David Brune, bioprocessing engineering professor at the University of Missouri and his colleagues have succeeded in developing a biomass cultivation model for a proposed 50-megawatt natural-gas-fired power plant in Southern California. David Brune, bioprocessing profesor teknik di University of Missouri dan rekan-rekannya telah berhasil mengembangkan model budidaya biomas usulan 50-megawatt gas alam-fired power plant di California Selatan.
According to the design made by the researchers, sludge-fed algae would be cultivated in large raceways. Menurut desain yang dibuat oleh para peneliti, lumpur-makan ganggang akan dibudidayakan di raceways besar. But, paddle wheels would speed up reproduction by moving the water. Tapi, mendayung roda akan mempercepat reproduksi dengan menggerakkan air. In order to avoid such a situation brine shrimp and tilapia are used. Untuk menghindari situasi seperti udang dan nila air asin yang digunakan. The brine shrimp eat the algae and convert it into a consistent, high-quality protein and oil, while the tilapia consume the algae to prevent overproduction, reduce zooplankton and clean up algal waste to provide clean water. Makan udang di air garam ganggang dan mengubahnya menjadi yang konsisten, berkualitas tinggi protein dan minyak, sementara nila mengkonsumsi ganggang untuk mencegah produksi berlebih, mengurangi zooplankton dan ganggang membersihkan sampah untuk menyediakan air bersih.
The researchers say that the shrimp are harvested and separated into high-protein feeds and oils; and as far as the shrimp waste is concerned, it is collected and fermented in an anaerobic digester. Para peneliti mengatakan bahwa udang dipanen dan dipisahkan ke dalam feed protein tinggi dan minyak; dan sejauh limbah udang yang bersangkutan, itu dikumpulkan dan fermentasi dalam digester anaerobik. This ingenious system has an added advantage that is the carbon dioxide generated by the plant can be fed to the algae. Sistem cerdik ini memiliki keuntungan tambahan yang adalah karbon dioksida yang dihasilkan oleh tanaman dapat diberikan kepada ganggang. Mr.Brune believes that microalgal biomass production has a number of advantages over conventional biomass production like higher productivity, reduces greenhouse gas emissions, use otherwise nonproductive land, reuse and recover waste nutrients, and use saline or brackish waters. Mr.Brune percaya bahwa produksi biomassa microalgal memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan produksi biomas konvensional seperti produktivitas yang lebih tinggi, mengurangi emisi gas rumah kaca, jika tidak menggunakan lahan produktif, penggunaan kembali dan memulihkan gizi limbah, dan menggunakan garam atau air payau.

|Tweet

0 komentar:

Posting Komentar

Kenzod Blogs Copyright © 2011