VIVAnews – Kepolisian Inggris menutup lebih dari 1.200 situs belanja palsu lewat internet di seluruh negara itu. Ribuan situs palsu menjebak konsumen dengan menawarkan barang diskon besar-besaran selama musim Natal.
Unit kejahatan elektronik Kepolisian London menargetkan razia terhadap ratusan situs belanja yang sebagian besar dijalankan kelompok kriminal asal Asia. Selama melakukan kejahatan, situs palsu menggunakan modus nama yang biasa digunakan di Inggris.
Sekitar 1.219 situs palsu ini menawarkan barang-barang yang sedang populer seperti berlian Tiffany dan sepatu boot yang sedang tren di Inggris, Ugg, dengan harga diskon.
Namun, para korban mengaku tidak mendapat barang yang dibeli atau malah memperoleh produk yang tidak dipesan.
“Identitas para korban penipuan ini berisiko disalahgunakan pelaku,” kata Kepolisian London seperti dikutip dari laman berita Strait Times, Jumat 4 Desember 2009.
Para pelaku kejahatan di situs palsu menghasilkan pendapatan jutaan poundsterling sekaligus dapat menggunakan data konsumen untuk kejahatan lainnya.
“Sangat berisiko membeli barang di situs ilegal. Jika situs itu menawarkan sesuatu dengan harga tidak wajar, kemungkinan situs itu palsu,” kata Detektif Charlie McMurdie.
Untuk itu, kepolisian London juga telah bekerja sama dengan Nominet, lembaga yang bertanggung jawab terhadap pendaftaran situs internet di Inggris.
Daftar situs yang telah dihapus akan ditampilkan dalam situs pemerintah. Standar Perdagangan Inggris juga membantu identifikasi situs-situs palsu.
0 komentar:
Posting Komentar