Portal Keunikan Masa Kini

Kamis, 29 Juli 2010

6 pasar tradisional yang masih eksis hingga saat ini

Pasar tradisional bisa jadi sudah tergusur oleh supermarket yang nyaman atau toko online yang praktis. Namun, di beberapa belahan dunia, pasar-pasar ini tetap bertahan, bahkan menjadi salah satu tempat wisata yang menarik bagi wisatawan. Apa saja yang membuat pasar-pasar ini begitu menarik dan unik?

Salah satu sensasi dari sebuah pasar tradisional ialah suasananya yang merakyat. Pengunjung bisa dengan leluasa berjalan menyusuri pasar, mencari barang yang diinginkannya, sekaligus membaur dengan aroma pasar yang khas.

Di luar itu, pasar-pasar unik berikut ini punya kelebihan lainnya, baik barang yang dijual maupun lokasi berjualan mereka. Berikut enam pasar terunik yang tersebar di Asia sampai Eropa.

Spider Market, Kamboja
http://vagablonding.com/wp-content/uploads/2010/04/Market_Cambodia1.jpg
Anda tentu sudah bisa menebak produk apa yang dijual di pasar yang terletak di Kota Skuon ini. Ya, pasar yang juga dikenal dengan nama Spiderville ini memang menjual segala camilan atau snack dari laba-laba.

Yang menakjubkan, camilan laba-laba yang dijual ialah laba- laba jenis tarantula yang besarnya seukuran telapak tangan orang dewasa. Camilan ini dijual dalam bentuk yang utuh. Jadi, mungkin saja banyak yang ngeri jika akan memakannya.

Seperti apa rasa camilan laba-laba tersebut? Banyak yang menyebutnya, renyah. Ada pula yang menggambarkan rasanya seperti perpaduan antara ayam dan ikan. Rasanya juga beragam, ada yang netral sampai yang pedas.

Yang pasti, jika Anda memakan bagian kepala dan badannya, Anda akan melihat semacam daging putih yang tersembunyi di antara bagian tubuh tersebut. Camilan laba-laba ini juga bisa dijumpai di hotel-hotel murah di Kamboja. Konon kabarnya, masyarakat Kamboja terbiasa memakan laba-laba saat Khmer Merah menguasai wilayah ini dan asupan makanan menjadi minim.

Damnoen Saduak Floating Market, Thailand
http://loveourasia.files.wordpress.com/2010/03/94ax248.jpg
Pasar terapung ini sedikit mirip dengan pasar terapung di Kalimantan. Damnoen Saduak
menjual berbagai jenis sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, cabai, sampai bawang.

Pengalaman menarik akan didapat jika pengunjung menyewa perahu untuk ikut mengarungi sungai. Perahu tersedia dalam bentuk perahu kayuh maupun perahu mesin. Pengunjung bisa datang ke pasar ini mulai pukul 08.00–23.00. Sedangkan lokasinya sendiri sekitar 109 km atau dua jam dari Bangkok.

The Saint-Ouen Flea Market, Prancis
http://www.parislogue.com/files/2009/08/saintouen.jpg
Pasar loak di Paris ini menjadi pasar loak terbesar di dunia. Luasnya mencapai 7 hektar dan terdiri atas 2.000 stan dan toko. Di pasar ini dijual berbagai macam barang antik, mulai dari furnitur, buku, perhiasan, peralatan militer, barang arkeologi, sampai alat-alat sains yang sulit ditemukan.

Begitu luasnya pasar dan begitu banyaknya barang yang dijual hingga pasar ini akan menjadi penuh oleh pengunjung di waktu sore hari. Pasar loak Saint-Ouen berawal di tahun 1870.

Selepas perang, para pedagang yang melarikan diri ke Paris membangun pasar loakSaint-Ouen. Setelah Perang Dunia I usai, pasar ini semakin berkembang dengan banyaknya pedagang dan pembeli. Saat itu juga, lahan pasar semakin diperluas hingga seperti sekarang. pertamanya di

The Grand Bazaar, Turki
http://www.cs.unm.edu/~aaron/images/europeweb/GrandBazaar1-170.jpg
Pasar yang terletak di Istambul ini adalah salah satu pasar tertua dan terbesar di dunia. Keunikan lainnya, pasar ini memiliki bentuk seperti labirin raksasa, yang artinya pengunjung bisa saja tersesat saat berkeliling pasar.

Bayangkan saja, The Grand Bazaar memiliki 58 lorong, 4.400 toko, dan dikunjungi sekitar 250.000 hingga 400.000 orang setiap harinya. Jadi, tak terbayang betapa besar dan riuhnya pasar ini.

Namun yang menyenangkan, segala jenis barang di pasar ini bisa ditawar. Barang-barang yang dijual antara lain jaket, perhiasan, keramik, karpet, sampai bumbu dapur.

The Grand Bazaar mulai dibuka pada 1461. Konstruksi mulai dibangun pada 1455 atas perintah Sultan Mohammed II. Pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Suleiman, pasar diperluas. Kemudian pada 1894, The Grand Bazaar direnovasi akibat gempa bumi.

Sonora Witchcraft Market, Bolivia
http://4.bp.blogspot.com/_lgNarkHA6lY/Sk9Sdxt_7bI/AAAAAAAAIWc/G0zz5cCyE70/s320/The+witchcraft+market+in+Sonora.jpg
Ini bukan pasar sembarang pasar. Pasalnya, pedagang di Sonora Witchcraft adalah para dukun, praktisi voodoo, sampai tukang sihir. Barang yang dijual sudah jelas, yaitu obat-obatan untuk penyakit biasa sampai penyakit untuk ilmu hitam.

Tak heran, obat yang dijual juga mencengangkan. Mereka bisa menjual kulit ular berbisa, kadal kering, tulang manusia, iguana yang masih hidup, sampai kodok. Mengerikan, mungkin. Tapi yang pasti, pasar ini menjadi pasar yang paling menarik untuk dikunjungi para turis asing.

Pasar ini juga menjual kartu tarot dan buku ilmu sihir. Sedangkan penyakit yang bisa disembuhkan di pasar ini ialah mulai dari bronkitis, mengurangi atau menambah berat badan, sampai mengatasi ketakutan atau paranoia terhadap suatu hal. Pengunjung juga bisa mencoba membaca mantra untuk mengikat pasangan atau mengembalikan kekasih yang telah pergi.

Maeklong Market, Thailand
http://thinkorthwim.com/wp-content/uploads/2007/09/mae-klong-market.jpg
Maeklong Market di Bangkok bisa jadi adalah gambaran pasar di negara berkembang. Betapa tidak? Lokasi pasar ini sangat dekat dengan rel kereta api. Bahkan tak jarang dagangan juga digelar tepat di bagian relnya. Padahal setiap hari kereta api bisa hilir-mudik di tempat tersebut selama delapan kali.

Karena pemerintah Thailand tak memiliki kebijakan untuk memindahkan lokasi pasar, maka pemandangan di Maeklong Market pun menjadi unik, setidaknya bagi warga asing yang sedang berkunjung ke Bangkok.

Tips untuk berkunjung ke pasar ini,berhati-hatilah terhadap kereta yang datang saat sedang berbelanja. Walau sejauh ini tak ada kecelakaan berarti, tapi kewaspadaan tetap harus dipelihara.

|Tweet

0 komentar:

Posting Komentar

Kenzod Blogs Copyright © 2011